Jokowi dan Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan resmikan Masjid Sheikh Zayed

Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA) Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan, pagi ini (14/11) meresmikan Masjid Raya Sheikh Zayed di Surakarta, Jawa Tengah.

Kedua pemimpin negara tersebut melakukan penandatanganan prasasti yang menandai pembukaan masjid untuk kegiatan keagamaan.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas turut hadir mendampingi Presiden Jokowi. Ia berharap Masjid Raya Sheikh Zayed di Surakarta dapat menjadi tempat pengembangan dunia keislaman di Indonesia, bahkan dunia.

“Ini masjid yang sangat indah. Saya berharap masjid ini mampu memberikan kontribusi bagi umat dalam pengembangan keislaman yang rahmatan lil alaamiin,” kata Yaqut dalam keterangannya, Senin (14/11).

Tak hanya itu, Masjid Raya Sheikh Zayed diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya yang berada di wilayah Surakarta dan sekitarnya. 

"Semoga (masjid ini) mampu membantu meningkatkan kualitas kesejahteraan bagi masyarakat Indonesia khususnya Solo, dengan kegiatan-kegiatan produktif ke depannya," ujar Yaqut.

Masjid Raya Sheikh Zayed di Surakarta ini merupakan hadiah dari Presiden UEA Mohamed Bin Zayed Al-Nahyan kepada Indonesia. Masjid ini merupakan replika dari Sheikh Zayed Grand Mosque yang berada di Abu Dhabi, dengan desain yang dirancang mirip dengan aslinya.

Peresmian masjid ini turut dihadiri sejumlah pejabat negara, di antaranya Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri BUMN Erick Tohir.

Selain itu, hadir juga para pejabat daerah yakni Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Wakil Gubernur Jawa Tengah Taj Yasin Maimoen, serta Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka.

Sebelumnya, Kementerian Agama (Kemenag) telah melantik Pelaksana Harian Badan Pengelola Masjid Raya Syeikh Zayed, Surakarta, pada Minggu (13/11).

Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag Kamaruddin Amin, mendorong Masjid Raya Syeikh Zayed sebagai pusat peradaban dan pengembangan literasi keagamaan.

"Masjid ini akan menjadi pusat desiminasi dan pengembangan literasi keagamaan, tidak hanya dirasakan oleh umat Islam atau masyarakat yang ada di Solo tetapi dunia," kata Amin dalam keterangannya.

Kepada pengurus masjid, Amin berpesan agar pengelola tetap bersinergi dengan seluruh lapisan masyarakat dalam pengembangannya.

"Semoga masjid ini menjadi contoh dan role model masjid yang mampu meningkatkan kesalehan dan juga kesejahteraan umatnya," tuturnya.